1. ISD
Sebagai Salah Satu MKDU
A.
Pengertian dan Tujuan ISD dan IPS
Pengertian ISD
Yaitu suatu ilmu yang mengkaji
masalah-masalah sosial yang berada di tengah masyarakat dewasa ini dengan
menggunakan teori(berdasarkan fakta,konsep,teori) yang berasal dari berbagai
bidang keahlian dalam ilmu pengetahuan sosial agar manusia khsusnya mahasiswa
kita hidup di dunia ini tidaklah sendiri dan tidak boleh berperilaku seenaknya.
Tujuan ISD
·
Mahasiswa
menyadari adanya konflik sosial yang ada d sekitar kita
·
Mahasiswa
bisa peka dan tanggap terhadap konflik sosial yang ada
·
Mahasiswa
menyadari bahwa setiap konflik sosial selalu ada penyelesaian
3 Kelompok Ilmu Pengetahuan
·
lmu
pengetahuan alamiah
Yaitu
suatu ilmu yang bertujuan untuk mempelajari alam semesta dari yang terbesar
sampai yang terkecil dengan berbagai analisis dari hukum atau rumus yang
ditemukan.Dari analisa inilah akan dibuat prediksi.
·
ilmu
pengetahuan sosial
Yaitu
suatu ilmu yang mempelajari kehidupan sosial dalam sebuah masyarakat dan
konfliknya.
·
Pengetahuan
budaya
Ilmu
yang mempelajari suatu budaya masyarakat yang berkembang saat ini dan tidak
dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat.
A. IPS dan ISD
Perbedaan IPS dan ISD
·
Ilmu
sosial dasar diberikan pada mahasiswa
·
Ilmu
sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal
·
Ilmu
sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap.
Persamaan IPS dan ISD
·
Sebagai
salah satu pembelajaran untuk mahasiswa
·
Bukan
ilmu yang muncul sendiri
·
Mempunyai
konflik sosial dan pemecahanya
3 Bahan pelajaran ISD
·
Nilai
yang menjadikan sebuah masalah masyarakat yang dijadikan sebagai keperhatinan
publik yang harus segera diselesaikan karena apa bila, kita tidak segera
menyelesaikan sebuah masalah itu maka, keributan dan tercemarlah masalah itu ke
wilayah masyarakat yang belum pernah menghadapi masalah seperti itu maka sudah
rusaknya lingkungan tersebut.
·
Menangani
sebuah permasalahan yang timbul akibat disengajakan atau tidak disengajakan,
dikarenakan kita harus bisa mempelajari masalah tersebut agar tidak timbul
masalah yang sama dan mempunyai dampak efek yang berbeda dari setiap masalah
yang timbul
·
Sesuatu
yang keterkaitannya dengan masalah yang berhubungan dengan yang satu dengan
yang lainnya, merupakan obyek yang tidak mudah dalam mencari sumber masalahnya
apa bila semuanya ikut keterkaitan dalam masalahnya
1. PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
A. PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Perkembangan
Penduduk Dunia dengan
menggunakan tabel.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan
sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan
penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Model
pertumbuhan penduduk meliputi Model Pertumbuhan Malthusian dan model logistic.
Ketika
pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau
lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi
manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas,
meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat
dianggap "kurang penduduk" bila populasi tidak cukup besar untuk
mengelola sebuah sistem ekonomi.
Penggandaan
Penduduk Dunia
Penyebab
penggandaan penduduk dunia ialah adanya peningkatan jumlah penduduk dalam suatu
daerah negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi seperti,
kematian (mortalitas), kelahiran (fertalitas), dan migrasi.
Tabel Perkembangan penduduk dunia
Tabel berikut adalah perbandingan perkembangan
penduduk beberapa negara yang dipilih berdasarkan jumlah kepadatan manusia nya
dari tahun 1950 hingga 2008 :
Populasi 1950
Populasi 2008
China : 562.579.779 1.333.207.572
Amerika Serikat : 152.271.000 304.838.948
India : 361.088.000 1.154.845.005
Rusia : 101.936.816 141.166.731
Jepang : 83.805.000 989.000
Indonesia : 119.208.229 238.567.492
Brazil : 51.944.397 197.254.181
WORLD : 2.555.948.654 6.736.383.012
China : 562.579.779 1.333.207.572
Amerika Serikat : 152.271.000 304.838.948
India : 361.088.000 1.154.845.005
Rusia : 101.936.816 141.166.731
Jepang : 83.805.000 989.000
Indonesia : 119.208.229 238.567.492
Brazil : 51.944.397 197.254.181
WORLD : 2.555.948.654 6.736.383.012
Dari tabel diatas bisa dilihat rata rata setiap negara penduduknya bisa bertambah 2x lipat. Dan perkembangan penduduk dunia bisa bertambah hingga 3x lipat. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.Khusus untuk negara Jepang, pertumbuhan penduduknya dari tahun 1950 hingga sekarang mengalami penurunan drastis. Ini dikarenakan angka Mortalitas/kematian sangat tinggi. Pada tahun 2012 angkanya mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu 1.256.254 kematian.
1. Tabel
Penggandaan Penduduk Dunia
Tahun penggandaan
|
Perkiraan
penduduk dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 juta
|
-
|
1650 tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830 tahun
|
1 milyard
|
180
|
1930 tahun
|
2 milyard
|
100
|
1975 tahun
|
4 milyard
|
45
|
Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H.
Freeman and Co San Fransisco
Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
Faktor-faktor
Demografi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Faktor demografi ialah uraian
faktor tentang penduduk disuatu wilayah / negara yang mempengaruhi tentang
kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Faktor-faktor demografi itlah yang
menjadi pengukuran yang biasa disebut tingkat/rate. Tingkat/rate adalah suatu kejadian
/ kondisi dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan yang
dinyatakan tiap 1000 penduduk.
Kematian
(Mortalitas), ternyata kematian ada beberapa macam tingkatan tetapi yang
terkenal hanya 2 tingkatan kematian yaitu tingkat kematian kasar dan tingkat
kematian khusus.
Rumus
Tingkat Kematian Kasar
Tingkat
kematian kasar (crude death rate). Ada banyaknya orang yang meninggal pada
suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut, maka dapat
dituliskan dengan rumus :
D = jumlah kematian
Pm =
jumlah penduduk pertengahan tahun
K =
konstanta
Rumus
Tingkat Kematian Khusus
Tingkat kematian khusus (age specific death rate). Tingkat kematian
dipengaruhi oleh beberapa faktor perbedaan seperti, umur, jenis, kelamin, dan
pekerjaan. Perbedaan faktor inilah yang menjadi resiko kematian tingkat menurut
umur, sehingga dapat dibuat rumus :
A. Angka Kelahiran Secara garis besar angka kelahiran dibagi menjadi 3, yaitu :
Angka Kelahiran Kasar
Angka
kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) menunjukkan jumlah bayi yang lahir
setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar
digunakan rumus sebagai berikut.
Di
mana: CBR = L/P *1000
CBR = angka kelahiran kasar
L =
jumlah kelahiran selama satu tahun
P =
jumlah penduduk pertengahan tahun
Angka
kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu:
a)
Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30.
b)
Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20 - 30.
c)
Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20.
Angka Kelahiran Umum
Angka
kelahiran umum/General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap
1.000 wanita yang berusia 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun. Angka kelahiran
umum dapat diketahui dengan rumus.
Di
mana: GFR = L/W(15-49)*1000
L =
banyaknya kelahiran selama satu tahun
W(15
- 49) = banyaknya penduduk wanita yang berumur 15 – 49 Tahun
Angka Kelahiran Khusus
Angka
kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate (ASBR) menunjukkan banyaknya bayi
lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam waktu satu tahun.
Untuk mengetahui ASBR digunakan rumus sebagai berikut.
Di
mana: ASBR = Lx/Px*1000
ASBR
= angka kelahiran dari wanita pada umur tertentu
Lx =
jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
Px =
jumlah wanita pada kelompok umur tertentu
Pengertian Migrasi
Migrasi manusia adalah perpindahan
penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati
batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Arus
migrasi ini berlangsung sebagai tanggapan terhadap adanya perbedaan pendapatan
antara kota dan desa. Namun, pendapatan yang dimaksud bukanlah pendapatan aktual,
melainkan penghasilah yang diharapkan (expected income). Kerangka Skematik ini
merupakan aplikasi dari model dekskripsi Todaro mengenai migrasi. Premis dasar
yang dianut dalam model ini adalah bahwa para migran mempertimbangkan dan
membandingkan pasar-pasar tenaga kerja yang tersedia bagi mereka disektor
pedesaan dan perkotaan, serta memilih salah satunya yang dapat memaksimumkan
keuntungan yang diharapkan. Besar kecilnya keuntungan yang mereka harapkan
diukur berdasarkan besar kecilnya selisih antara pendapatan riil dari pekerjaan
dikota dan didesa, angka tersebut merupakan implementasinya terhadap peluang
migran untuk mendapatkan pekerjaan dikota.
Macam-macam
Migrasi
Migrasi terbagi menjadi beberapa pengertian, yaitu : transmigrasi,
imigrasi, emigrasi, remigrasi, urbanisasi
- Transmigrasi
Transmigrasi (dari bahasa Belanda: transmigratie) adalah suatu program
yang dibuat oleh pemerintah untuk memindahkan penduduk dari suatu daerah yang
padat penduduk (kota) ke daerah lain (desa). Penduduk yang melakukan
transmigrasi disebut transmigran.
- Imigrasi
Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa
(nation-state) ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara.
Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh
imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap
imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode
kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi. PBB
memperkirakan ada sekitar 190 juta imigran internasional pada tahun 2005,
sekitar 3% dari populasi dunia. Sisanya tinggal di negara kelahiran mereka atau
negara penerusnya.
- Emigrasi
Emigrasi adalah tindakan meninggalkan negara asal seseorang atau wilayah
untuk menetap di negara lain. Ini adalah sama seperti imigrasi tapi dari
perspektif negara asal.
- Remigrasi
Remigrasi Adalah kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa
lama berada di negara orang lain.
- Urbanisasi
Adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Faktor yang
menyebabkan terjadinya urbanisasi yaitu: ingin mencari pekerjaan, karena di
kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi, ingin mencari pengalaman
di kota, ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan
sebagainya.
Akibat
Migrasi Berikut
ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
- Pengaruh Kepadatan
Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap bidang ekonomi adalah pendapatan per
kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga
menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk
pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan
pengangguran makin meningkat.
- Pengaruh Kepadatan
Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika
lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan
meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan
penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin
meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan
masyarakat.
- Pengaruh Kepadatan
Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin
meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu pencemaran
lingkungan akibat aktivitas manusia.
3 Jenis
Struktur Penduduk
Struktur penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu :
- Piramida Penduduk
Muda
Piramida penduduk ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan
dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah
kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang
berkembang. Misalnya India, Brazil dan Indonesia.
- Piramida Stationer
Piramida
ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian
rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang
berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia,
Belanda dan Skandinavia.
- Piramida Penduduk Tua
Piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran
yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali. Apabila angka
kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk.
Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris,
Belgia dan Perancis.
Bentuk
Piramida Penduduk Stationer, Muda dan Tua
Piramida Penduduk Muda (Expansive).
Piramida Penduduk Stationer
Piramida Penduduk Tua
Rasio
Ketergantungan
Rasio Ketergantungan atau Dependency Ratio
adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan
jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64
tahun.
Rasio
ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan
Rasio Ketergantungan Tua :
Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah
penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah
penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Rasio
ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara
kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara
maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu
indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah
menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
B. KEBUDAYAAN DAN
KEPRIBADIAN
Pertumbuhan,
Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
- Zaman Batu Tua
(Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu
tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak
genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia
Tengah, sampai Punsjab (India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita
temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori,
bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak
batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke
arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu
menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores,
dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
- Zaman Batu Muda
(Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda
telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji
besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah
mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta
membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri
– ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat
rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat
desa
3.
Bertani
4. Berternak untuk memenuhi
kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari
Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan
menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata
tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
Kebudayaan
Hindu, Budha dan Islam
Masuknya
Agama Hindu ke Indonesia
Menurut catatan sejarah, masuknya Agama Hindu ke Indonesia diperkirakan
sekitar awal abad ke-IV. Ini ditandai dengan berdirinya kerajaraan Kutai dan
Tarumanegara yang bercorak Hindu. Kehadiran Agama Hindu ke Indonesia menandai
berakhirnya zaman prasejarah di Indonesia. Ciri-ciri peralihan zaman pra
sejarah adalah dengan di kenalnya tulisan. Hal ini di buktikan dari beberapa
prasasti yang ditemukan yang berasal dari Kerajaan Tarumanegara yang
menggunakan tulisan allawa, tulisan asli India. Ini membuktikan bahwa, agama
Hindu masuk ke Indonesia dan mengakhiri masa prasejarah di Indonesia, memasuki
masa sejarah.
Pembawa
Agama Hindu Masuk ke Indonesia
Banyak
teori yang mengemukakan bagaimana Agama Hindu masuk ke Indoenesia. Teori-teori
tentang pembawa masuknya agama Hindu ke Indonesia adalah:
1. Teori Brahmana
Teori
Brahmana di kemukakan oleh Van Leur. Van Leur berpendapat bahwa Agama Hindu di
bawa oleh para Brahmana atau para pendeta ke Indonesia ia berpendapat seperti
itu karena para Brahmana lah yang mengetahui kitab weda. Selain itu, kaum
Bhrahmana yang bertanggungjawab dalam penyebaran agama Hindu, termasuk ke
Indonesia.
2. Teori Ksatria
Teori
ke satria ini dikemukan oleh Majundar, Moekrji dan Nehru. Mereka mengatakan
bahwa Agama Hindu di bawa oleh para prajurit India yang ingin menaklukan
Indonesia lalu menyebarkan agama hindu. Tetapi melihat eksistensi kerajaan di
Indonesia, tidak ada satupun kerajaan yang di bawah kekuasaan India, walaupun
pengaruh India dalam kerajaan Hindu di Indonesia sangat kuat, karena bangsa
Indonesia waktu itu menganut Agama Hindu.
3. Teori Waisya
Teori
Waisya di kemukakan oleh Krom . Menurut Krom, Agama Hindu masuk ke Indonesia di
bawa oleh para pedagang atau golongan waisya, Buktinya banyak pedagang dari
India yang berdagang di indonesia lalu mereka menyebarkan agama hindu di
Indonesia. Teori ini memang kuat, karena sejak zaman dahulu, bangsa-bangsa di
nusantara di kenal sebagai pedangang dan pelaut ulung. Sehingga interaksi
antara pedagang di nusantara dengan pedang India sangat memungkinkan.
4. Teori Sudra
Teori
lainnya mengatakan bahwa Agama Hindu di bawa oleh para budak atau golongan
sudra, mereka menyebarkan agama hindu karena ingin merubah nasib mereka.
Orang-orang Sudra yang merupakan golongan terbawah dalam strata kasta Hindu
masuk ke Indonesia untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Tapi, teori ini
tidak terlalu kuat, karena secara rasional, pengaruh kaum Sudra untuk
menyebarkan Agama Hindu tidak terlalu besar dalam mempengaruhi masyarakat di
Nusantara
5. Teori Arus Balik
Teori
arus balik ini menyatakan bahwa bangsa di Nusantara belajar agama hindu di
India lalu menyebarkan kembali di Indonesia. Teori ini kuat, tetapi menurut
catatan sejarah, orang-orang di nusantara baru belajar Agama Hindu ke India
(pusat Agama Hindu) setelah beberapa kerajaan di Nusantara menganut Agama
Hindu. Ini di buktikan dari sejarah kerajaan Sriwijaya, yang mengirim beberapa
orang untuk belajar Agama Hindu di India.
Masuknya
Agama Buddha ke Indonesia
Menurut
bukti prasasti serta peninggalan-peninggalan sejarah yang ada, diperkirakan
Agama Budha masuk ke Indonesia sekitar abad ke 5. Menurut para ahli, Agama
Budha dibawa oleh pengelana dari Cina
bernama Fa Hsien. Kerajaan Sriwijaya diyakini sebagai Kerajaan Budha pertama
yang ada di Indonesia.Hal ini dibuktikan dengan adanya catatan sejarah dari
seorang sarjana Cina bernama I-Tsing. Agama Budha adalah salah satu agama
tertua di Indonesia. Pada masa orde
baru, agama Budha dan Hindu dijadikan 5 agama resmi yang ada di
Indonesia. Setelah terjadinya Gerakan G-30S/PKI, pengikut agama Budha semakin
banyak. Ini semua disebabkan oleh peraturan orde baru yang mewajibkan setiap
warga negara Indonesia wajib memiliki satu agama untuk dianut agar tidak dikira
komunis.
Pengaruh
Budaya Hinda-Buddha Terhadap Kebudayaan Indonesia
Datangnya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia membawa pengaruh terhadap
semua aspek kehidupan bangsa Indonesia, diantaranya:
1. Bidang Aksara dan Seni Sastra
Pengaruh ini dianggap paling penting dalam perubahan kebudayaan
nusantara, dengan mengenal aksara menandakan bangsa Indonesia telah mengalami
perubahan yang sebelumnya dikenal prasejarah menjadi sejarah.
Contohnya:
ditemukan beberapa tulisan yang digoreskan pada bebatuan di daerah Sungai
Cisadane, Jawa Barat.
2. Bidang Politik dan Pemerintahan
Sistem
pemerintahan mengikuti pola dari India yaitu kerajaan, dimana kekuasaan
dipegang oleh raja dan bersifat turun temurun. Pergantian penguasaan
berdasarkan keturunan.
3. Bidang Ilmu Pengetahuan
Di
kenalnya sistem pengetahuan yaitu seperti huruf pallawa dan bahasa Sansekerta
menjadi pembuka jalan bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan. Para Brahmana
berperan sebagai rohanaiwan sekaligus ilmuwan.
4. Bidang Ilmu Sosial
Sistem
stratifikasi mengikuti pola dari india yaitu pembagian masyarakat berdasarkan
sistem kasta.
5. Bidang Teknologi
Pengetahuan dan teknologi yang dimiliki bangsa Indonesia semakin berkembang. Akibatnya, terjadi perpaduan
pengetahuan dan teknologi dari India dengan masyarakat Indonesia yang
terlihat jelas dalam pembangunan Candi
Borobudur.
Masuknya
Agama Islam ke Indonesia
Berkembangnya agama Islam berawal dari masyarakat yang berada di daerah
pesisir pantai. Diperkirakan agama dan kebudayaan Islam masuk ke Indonesia
sejak abad ke-7 M. Kemudian, agama dan kebudayaan Islam dikembangkan ke daerah
pedalaman yang ditujukan pada kalangan istana, yaitu raja, keluarga raja, dan
kaum bangsawan. Masuknya ajaran Islam melahirkan kerajaan-kerajaan bercorak
Islam yang ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatra dan Demak di Jawa
Barat.
Dalam
perkembangannya, Islam dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat. Ada
beberapa faktor yang mendorong islam cepat berkembang, yaitu:
Islam tidak mengenal perbedaan golongan
Agama Islam cocok dengan jiwa pedagang
Agama islam dikembangkan dengan cara damai
Sifat masyarakat indonesia yang ramah tamah memberi
peluang untuk bergaul lebih erat dengan bangsa lain.
Pengaruh
Budaya Islam Terhadap Kebudayaan Indonesia
Dalam
perkembangan kebudayaan Islam di Indonesia, pola dasar kebudayaan setempat
masih tetap kuat, sehingga terdapat wujud dan bentuk perpaduan budaya
tradisional Indonesia dengan budaya Islam, atau disebut dengan akulturasi
budaya. Adanya persamaan derajat dan hak, menyebabkan perkembangan Islam di
Indonesia semakin pesat, terutama pada masyarakat di daerah pesisir atau di
kota-kota bandar perdagangan.
Kaum
ulama dan para pemuka agama seperti kyai mendapat tempat di masyarakat, karena
mereka memandang ulama sebagai pemimpin dan mereka mematuhi nasihatnya.
Golongan ulama yang terkenal pada abad ke-15 dan ke-16 adalah para wali yang
berjumlah sembilan orang atau terkenal dengan wali songo.
Perkembangan Malaka sebagai pusat perdagangan Islam juga mendorong
Malaka menjadi pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara. hal ini disebabkan
banyak para pedagang Islam termasuk dari Indonesia datang ke Malaka tidak
sekedar berdagang, tetapi juga memperdalam ajaran agama Islam.
Budaya
Barat
Budaya Barat (kadang-kadang disamakan dengan
peradaban Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal dari
Eropa.
Istilah
"budaya Barat" digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan
norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem
politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah
budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni,
filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode
migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik, dan kelompok
etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai bidang
kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme, humanisme,
revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik, argumen
rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan
dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan
dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita rakyat, etika
dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih lanjut selama masa
Romantisisme.
Konsep
budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam
definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta
prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain.
Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah
dikumpulkan dalam kanon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan
negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi
orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan
Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa
Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.
Beberapa
kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat moderen, antara
lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya tandingan
penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme
budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.
1. INDIVIDU,
KELUARGA DAN MASYARAKAT
A. PERTUMBUHAN
INDIVIDU
Pengertian
Individu
Individu adalah organisme tunggal
contohnya, untuk seekor tikus, seorang manusia, sebatang pohong jambu, dan
sebatang pohon kelapa. Pengertian Populasi adalah kumpulan individu yang
sejenis dan hidup di suatu daerah dengan waktu tertentu. Contoh suatu populasi
adalah sebuah kola terdama ikan, teratai, dll. Populasi pohon kepala
dikelurahan tegakan di tahun 1989 berjumlah 2552 batang.
Ukuran populasi berubah setiap
waktu. Perubahan ukuran populasi dinamakan dinamika populasi. Perubahan yang
dihitung menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah
kecepatan perubahan dalam populasi. Contohnya di tahun 1980 populasi pinus di
tawangmangu ada 700 batang. Kemudian di tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang
pohon Pinus. Faktanya, selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon Pinus sebanyak
200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah
batang pohon yang berkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi.
Pengertian
Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses
bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume tubuh yang
bersifat ireversibel(tak dapat kembali ke bentuk semula). Sebagai contoh :
pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak bertambah
besar ketika menginjak remaja dan lain sebagainya. Pertumbuhan bersifat
kualitatif/punya nilai yang dapat diukur dalam angka.Selama hidupnya makhluk
hidup selain mengalami pertumbuhan juga mengalami perkembangan.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan
A. Faktor Dalam (Internal)
1. Gen
Gen adalah substansi/materi
pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat
makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga,
warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan
metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangannya. Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang
baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan
dan perkembangannya.
Meskipun peranan gen sangat
penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola
pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Misalnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan
perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah
lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan
tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya
menjadi kurang baik. Demikian juga ternak unggul hanya akan berproduksi secara
optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan yang sesuai.
2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi
untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit,
hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam
tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
beragam jenisnya.
B. Faktor
Luar (Eksternal)
1. Makanan
atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan
sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena sedang
dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu.
Zat gizi yang diperlukan manusia dan
hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua zat ini
diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa
air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan
karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan dengan bantuan sinar matahari.
Meskipun tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara diperlukan agar
tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Coba kamu amati, tanaman padi
yang terlambat dipupuk, daunnya akan berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun
tanaman padi itu akan kembali berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa
demikian? Di dalam pupuk terkandung zat hara yang penting sebagai nutrisi
tanaman.
2. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu
yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut
suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada
suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu
lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap
suhu. Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi)
lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara
rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di
pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas
pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah
sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan
perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan
pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
3. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya
matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat
pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa
hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya,
namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil.
Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari untuk membantu
pembentukan vitamin D.
4. Air
dan Kelembaban
Air dan kelembapan merupakan
faktor penting untukpertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air,
reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan
kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan
uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap
pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh
tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali
terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan
stabilitas bentuk sel.
5. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang
dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan
nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain,
misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
A. FUNGSI
KELUARGA, MASYARAKAT
Pengertian
Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta:
"kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti
"anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah
individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban,
tanggung jawab di antara individu tersebut.
Fungsi
Keluarga
Keluarga adalah susunan
orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi.
Pertalian antara suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara orang
tua dan anak biasanya adalah darah atau kadangkala adopsi dan unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Keluarga merupakan kesatuan dari
orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan
peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri,
saudara laki-laki dan saudara perempuan. Peranan-peranan tersebut dibatasi oleh
masyarakat, tetapi masing-masing keluarga diperkuat melalui sentimen-sentimen
yang sebagian merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional yang menghasilkan
pengalaman.
Pengertian
Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan
istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi
tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata
"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen
(saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
2 Golongan Masyarakat
1.Masyarakat
Sederhana
Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
2.
Masyarakat Maju
Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan.
Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan.
Perbedaan Masyarakat Industri
dengan Masyarakat Non-Industri
1.Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
2. Masyarakat Non-Industri
Kelompok
Primer
Dalam kelompok primer,
interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di
karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga
mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab. Dalam kelompok-kelompok primer
bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau
pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara
paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan
berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh - contoh kelompok primer antara
lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain
sebagainya.
Kelompok Sekunder
Antara anggota kelompok
sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian
kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional,
obyektif.
Para anggota menerima pembagian
kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping
dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan
tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama
disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik,
perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan
berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan
kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang
terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi
dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART)
seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Namun demikian, kelompok tidak
resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu,
norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta
konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis
seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91). Contoh : Semua
kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi
kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.
A. HUBUNGAN
ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Makna
Induvidu
Makna Individu : Manusia
sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan
jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan
saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu
keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam individunya.
Makna Keluarga
Makna Keluarga : Makna
keluarga termasuk juga dengan pengertian keluarga yg saya ketahui seperti
betikut yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain
yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau
membutuhkan satu sama lain.
Makna
Masyarakat
Makna Masyarakat : makna
masyarakat termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat tersebut
yaitu merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang
tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan
perhubungan antara pelbagai individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud
sesuatu yang dibuat - atau tidak dibuat - oleh kumpulan orang
itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.
Hubungan
antara individu, keluarga dan masyarakat
Aspek individu, keluarga,
masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan.
Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada
keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di
pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan
kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai
potensinya sebagai manusia.
DAFTAR PUSTAKA