Pengertian Data Flow Diagram Menurut Para Ahli :
Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wikipedia
adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus
dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem
secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan
atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wijaya
(2007) Adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari
sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang mentransformasikan ke
tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.
Pengertian Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Kristanto, 2003 adalah suatu model logika data atau
proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan
data yang keluaran dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang
menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses
yang dikenakan pada data tersebu
Pengertian Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Jogiyanto Hartono, 2005-701 Adalah Diagram yang
menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system
Ada dua jenis DFD, baik yang mendukung pendekatan top-down untuk analisis sistem, dimana analis mulai dengan mengembangkan pemahaman umum tentangsistem dan secara bertahap memecah komponen keluar ke lebih rinci:
-Logical data flow diagrams : adalah
implementasi-independen danmenggambarkan sistem, bukan
bagaimana kegiatan yang dicapai.
-Physical data flow diagrams : adalah implementasi-dependent dan
menggambarkan entitas
aktual (perangkat, departemen, orang, dsb) yang
terlibatdalam sistem saat ini.
Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :
1. Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar
yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem.
Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol).
Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran
data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat
penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.
2. Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu
lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di
dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di
dalam diagram ini memuat penyimpanan data.
3. Diagram Rinci : merupakan diagram yang
menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.
Fungsi DFD
Fungsi dari DFD adalah
o Data Flow Diagram (DFD) adalah alat
pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan
alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
o DFD ini adalah salah satu alat pembuatan
model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan
bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh
sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan
penekanan hanya pada fungsi sistem.
o DFD ini merupakan alat perancangan
sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat
digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Syarat Memuat DFD
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
Tips-tips dalam membuat DFD
Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :
1. Pilih notasi sehingga proses yang
didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
2. Nama proses harus terdiri dari kata
kerja dan kata benda
3. Nama yang dipakai untuk proses, data
store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
4. Setiap level harus konsisten aliran
datanya dengan level sebelumnya
5. Usahakan agar external entity pada
setiap level konsisten peletakannya
6. Banyaknya proses yang disarankan
pada setiap level tidak melebihi 7 proses
7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data
lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
8. Nama Proses yang umum hanya untuk prose
yang masih akan didekomposisi
9. Pada Proses yang sudah tidak
didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak
boleh langsung dari external entity
11. Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada
aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan
report
12. Aliran data yang tidak ada datastorenya harus
diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan
dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.
Langkah membuat/menggambar DFD
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari
berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD
adalah :
IDENTIFIKASI ENTITAS LUAR, INPUT DAN OUTPUT
Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan
ouput yang terlibat di sistem.
BUAT DIAGRAM KONTEKS (DIAGRAM CONTEXT)
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
Caranya :
§ Tentukan nama sistemnya.
§ Tentukan batasan sistemnya.
§ Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
§ Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity
dari/ke sistem.
§ Gambarkan diagram konteks
BUAT DIAGRAM LEVEL ZERO (OVERVIEW DIAGRAM)
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :
Caranya :
§ Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
§ Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing
proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang
keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar
pada level berikutnya).
§ Apabila diperlukan, munculkan data store (master)
sebagai sumber maupun tujuan alur data.
§ Hindari perpotongan arus data
§ Beri nomor pada proses utama (nomor tidak
menunjukkan urutan proses).
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar