BAB 1-4
MENGENAL SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
Proses Bisnis dan
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah subsistem
dari sistem informasi manajemen (SIM) yang menyediakan informasi akuntansi dan
keuangan seperti halnya informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin
transaksi akuntansi. Sistem informasi akuntansi digunakan dalam berbagai aspek,
seperti pembuatan laporan eksternal, perencanaan dan pengendalian, serta
penerapan pengendalian internal. SIA juga berfungsi untuk mendukung aktivitas
rutin dan pengambilan keputusan.
Proses bisnis (business process) adalah urutan aktivitas yang dilaksanakan
oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan
jasa. Kebanyakan para akuntan memanfaatkan proses bisnis perusahaan dalam
bentuk siklus transaksi. Siklus transaksi (transaction cycles) adalah
mengelompokkan kejadian-kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalam suatu
urutan tertentu, sedangkan kejadian (events) adalah aktivitas yang
terjadi pada suatu waktu tertentu. Terdapat tiga siklus transaksi utama yaitu :
·
Siklus pemerolehan / pembelian (acquisition/purchasing cycle) adalah
proses pembelian dan pembayaran untuk barang atau jasa.
·
Siklus konversi (conversion cycle) adalah proses mengubah sumber
daya yang diperoleh menjadi barang atau jasa.
·
Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah proses menyediakan barang
atau jasa untuk pelanggan dan menagih uangnya.
Lingkup Sistem
Informasi Akuntansi
SIM merupakan seperangkat subsistem. DiELERBE,Inc., semua subsistem ini
bersifat penting, dan informasi yang berbeda diperlukan untuk menjalankan
fungsinya.
Sistem informasi akuntansi itu adalah suatu subsistem dari SIM yang
menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang
diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. SIA menelusuri
sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan, penjualan dalam satuan
unit dan mata uang, penagihan kas, pesanan pembelian, penerimaan barang,
pembayaran gaji, dan jam kerja.
Penggunaan Sistem
Informasi Akuntansi
SIA memberikan lima macam penggunaan informasi akuntansi yaitu :
) Membuat Laporan
Eksternal
Perusahaan menggunakan system informasi akuntansi untuk menghasilkan
laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor,
kreditor, dinas pajak, badan pemerintah, dan yang lain. Laporan ini mencakup
laporan keuangan, SPT pajak, dan laporan yang diperlukan oleh badan pemerintah
yang mengatur perusahaan dalam industry perbankan dan utilitas.
3 Mendukung Pengambilan
Keputusan
Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak
rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi. Contohnya antara lain
mengetahui produk-produk yang penjualannya bagus dan pelanggan mana yang paling
banyak melakukan pembelian. Permintaan informasi nonstandard memerlukan
permintaan informasi (query) yang fleksibel akan data dalam suatu basis
data.
Perencanaan dan
Pengendalian
Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan
pengendalian. Informasi mengenai aggaran dan biaya standar disimpan oleh sistem
informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran dengan
jumlah actual. Data historis dapat diambil dari basis data dan digunakan dalam
lembar kerja (spreadsheet) atau program lain untuk meramalkan
pertumbuhan dan arus kas.
5 Menerapkan Pengendalian
Internal
Pengendalian internal (internal control) mencakup
kebijakan-kebijakan, prosedur, prosedur dan sisem informasi yang digunakan
untuk melindungi asset-aset perusahaan daru kerugian atau korupsi, dan untuk
memelihara keakuratan data keuangan. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan
terjadi, sebagai contoh suatu system informasi dapat menggunakan kata sandi (password)
untuk mencegah individu lain memiliki akses ke format data entri dan laporan
yang tidak diperlukan untuk menjalankan pekerjaan mereka.
Aplikasi dan Peranti Lunak Akuntansi
Di dua bagian terakhir, buku ini menjelaskan SIA berdasarkan lingkup dan
penggunaan informasi akuntansi. Cara lain untuk menggambarkan SIA adalah dengan
menganggap aplikasi akuntansilah yang mengatur informasi, aplikasi (applicaion)
adalah program computer yang digunakan untuk memenuhi keperluan-keperluan
tertentu.
Peran Akuntan dalam
Hubungannya dengan SIA
Cara lain untuk memahami arti dai sistem informasi akuntansi adalah dengan
mempertimbangkan hubungan antar system akuntansidan pekerjaan akuntan. International
Federation of Accountants (IFAC) menerbitkan sebuah laporan, pedoman 11,
“Teknologi Informasi di dalam Kurikulum Akuntansi”, yang mengidentifikasi empat
peran dimana akuntan menggunakan teknologi informasi : pengguna, manajer,
konsultan dan evaluator.
Akuntan Sebagai
Pengguna
Para akuntan dan manajer keuangan menggunakan sistem akuntansi untuk semua
fungsi yang dibahas sebelumnya (menyusun laporan eksternal, menangani transaksi
rutin, dan lain-lain).
Pedoman IFAC menekankan bahwa para pengguna perlu memahami arsitektur
sistem informasi, peranti keras (hardware), peranti lunak (software),
dan metode pengorganisasian data, serta mampu untuk menggunakan paket pengolah
kata, lembar kerja, basis data, dan akuntansi.
Akuntan Sebagai
Konsultan
Akuntan yang sudah berpengalaman dapat menyediakan jasa konsultasi dibanyak
bidang termasuk sistem informasi, perencanaan keuangan perorangan, akuntansi
internasional, akuntansi lingkungan, dan akuntansi forensic.
Akuntansi Sebagai
Elevator
Akunan menyediakan bermacam jasa evaluasi yang berfokus atau bergantung
pada sistem informasi akuntansi. Di sini aka dilihat akuntan sebagai seorang
auditor internal, auditor eksternal, dan penyedia jasa assurance
(pemberian keyakinan) lainnya.
Auditor inernal mengevaluasi berbagai unit didalam suatu organisasi untuk
menentukan apakah unit itu telah mencapai misinya secara efisien dan efektif.
Auditor internaljuga membantu mengembangkan pegendalian internal yang membantu
memastikan efisiensi, efektifitas, serta kepatuhan pada hukum dan peraturan
peran mereka dengan berlakunya Sarbanes-Oxeley Act tahun 2002.
Akuntan Sebagai
Penyedia Jasa Akuntansi dan Perpajakan
Akuntan menggunakan peranti lunak akuntansi guna menyusun laporan keuangan
untuk klien-klien kecil dan perani lunak perpajakan guna memberikan jasa
perpajakan untuk klien-klien mereka. Penurunan harga computer serta peranti
lunak akuntansi dan perpajakan memungkinkan banyak akuntan untuk memperoleh
keuntungan dengan menjadi kantor akuntan perorangan.
Hubungan SIA dengan Pekerjaan yang di Lakukan Akuntan
Hubungan antara SIA dengan pekerjaan yang dilakukan oleh para akuntan telah
dibahas. Yaitu bahwa akuntan berinteraksi dengan SIA sebagai pengguna manajer,
konsultan, evaluator, serta penyedia jasa akuntansi dan perpajakan. Pada setiap
peran, akuntan bergantung pada SIA. Akuntan perlu meningkatkan keterampilan dan
memperbarui pengetahuan mereka tentang teknologi informasi secara
berkesinambungan.
PROSES BISNIS DAN DATA
Proses dan Kejadian
Bisnis
Proses bisnis merupakan seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh suatu
bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Satu cara
penting untuk mempelajari proses bisnis perusahaan adalah dengan berfokus pada
siklus transaksi. Siklus transaksi (transaction cycle) mengelompokkan
kejadian terkait yang pada umunya terjadi dalam suatu urutan tertentu. Kejadian
(event) adalah berbagai hal yang terjadi dalam suatu urutan tertentu.
Masing-masing siklus transaksi melibatkan lebih dari satu kejadian.
Proses bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus transaksi utama :
·
Siklus pemerolehan/pembelian (acquisition/purchasing
cycle) mengacu pada proses pembelian barang dan jasa.
·
Siklus konversi (conversion cycle) mengacu pada proses
mengubah sumber daya diperoleh menjadi barang-barang jasa.
· Siklus pendapaan (revenue cycle) mengacu pada proses
menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan.
Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan dari jenis organisasi yang berbeda dapat saja sama dan
mencakup didalamnya sebagian atau semua operasi
. Siklus Pemerolehan
Seperti halnya siklus pendapatan, siklus pemerolehan dari organisasi dengan
jenis yang berbeda pada dasarnya bersifat sama karena kebanyakan mencakup
didalamnya sebagian atau semua operasi
Pengidentifikasian
Kejadian Dalam Proses Bisnis
Akuntansi pada dasarnya adalah suatu system informasi, dan sangat penting
bagi para akuntan untuk mengetahui bagaimana system informasi beroperasi.
Pengetahuan seperti itu akan memungkinkan mereka untuk menyediakan jasa
konsultasi dan desain sistem, serta untuk memenuhi peran mereka sebagai
evaluator dan auditor.
Pedoman Mengakui
Kejadian
Pedoman 1 : Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika seseorang
atau suatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab
terhadap suatu aktivitas.
Pedoman 2 : Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen
internal.
Pedoman 3 : Kenali suatu kejadian baru ketika bertanggung jawab dipindahkan
datu satu agen internal ke agen internal lainnya.
Pedoman 4 : Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah
disela/diinterupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama.
Setelah interupsi seseorang diluar organisasi atau prosesitu mungkin memulai
proses tersebut. Sebagai alternative, prose situ dapat itu dapat dilanjutkan
pada suatu waktu yang sudah dijadwalkan.
Pedoman 5 : Gunakan satu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat
umum dari kejadian itu.
Pengorganisasian Data
Dalam SIA
Pembahasan sebelumnya memfokuskan pada proses mengidentifikasi kejadian.
Satu motivasi penting untuk mengidentifikasi kejadian dari uraian naratif
mengenai suatu proses bisnis, adalah bahwa data SIA berhubungan erat dengan
kejadian. SIA merekam data tentang berbagai kejadian yang dibahas dibagian
sebelumnya, termasuk perjanjian dengan para pelanggan (para pemasok), barang
atau jasa yang disediakan kepada pelanggan (yang diterima dari para pemasok),
jumlah terutang dari para pelanggan (kepada para pemasok),dan pembayaran oleh
para pelanggan (kepada para pemasok).
Arsip dalam SIA yang
Terkomputerisasi
Bagian sebelumnya menekankan pada pencatatan kejadian secara manual. Arus
dasar informasi yang dijelaskan sebelumnya dapat juga dilihat pada SIA yang
terkomputerisasi. Namun demikian, bagaimana cara data disimpan dan diorganisasi
dalam suatu sistem yang terkomputerisasi berbeda dengan SIA manual. Bagian ini
menunjukkan bagaimana data diorganisasi dalam SIA yang terkomputerisasi.
Jenis-Jenis File Data
Ada dua jenis file data yang penting dari file data yaitu file induk dan
file transaksi.
File induk memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
File induk menyimpan data yang relative permanen mengenai agen-agen
eksternal, internal, atau barang dan jasa.
·
File induk tidak menyediakan perincian mengenai transaksi-transaksi
individual.
·
Data yang disimpan dapat memiliki karakteristik sebagai data acuan maupun
data ringkasan.
File transaksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
File transaksi menyimpan data tentang kejadian.
·
File transaksi biasanya mencakup informasi kuantitas dan harga.
Kejadian dan Aktivitas
Ada tiga jenis aktivitas yang dapat mambantu anda dalam memahami SIA :
1. Pencatatan
Pencatatan mengacu pada penyiapan dokumen sumber dan / penyimpanan data
kejadian file transaksi.
2. Pembaruan
Pembaruan mengacu pada tindakan mengubah data ikhtisar disuatu file induk
untuk mencerminkan pengaruh dari kejadian.
3. Pemeliharaan file
Aktivitas pemeliharaan file menangkap dan mengorganisasi data acuan tentang
file induk.
MENDOKUMENTASIKAN
SISTEM AKUNTANSI
Diagram Aktivitas UML
Ada beberapa teknik untuk mendokumentasikan dokumen bisnis. Didalam buku
teks ini, digunakan unified modeling language (UML), suatu bahasa
yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan
mendokumenasikan suatu sistem informasi.
UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi
objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian, UML
dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi .
Diagram aktivitas UML dan peta mempunyai beberapa karakteristik umum yang
bermanfaat :
Overview Activity
Diagram dan Diagram Detailed Activity
·
Overview diagram menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses
bisnis dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting, urutan
kejadian-kejadian ini, dan aliran informasi kejadian.
·
Diagram Detailed sama dengan peta dari sebuah kota. Diagram ini menyediakan
suatu penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhubungan dengan datu
arah atau dua kejadian yang ditunjukkan pada overview diagram.
MENGIDENTIFIKASI RISIKO
DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS
Pengendalian Internal
dan Peran Akuntan
Pengendalian internal (internal control) adalah suatu proses,
yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan personel lainnya,
yang dirancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan
pencapaian sasaran kategori sebagai berikut : efektivitas dan efisiensi
operasi; kendalan pelaporan keuangan; dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku.
Pemahaman yang baik mengenai pengendalian internal penting bagi akuntan
yang berperan sebagai manajer, pengguna, perancang, dan evaluator system
akuntansi.
Kerangka Kerja dalam
Mempelajari Pengendalian
1.
Komponen Pengendalian Internal
Laporan COSO mengidentifikasi
lima komponen pengendalian internal yang saling berkaitan :
·
Lingkungan pengendalian
·
Penentuan resiko
·
Aktivitas pengendalian
·
Informasi dan komunikasi
·
Pengawasan
2.
Sasaran Pengendalian Internal
Pemangku kepentingan
yang berbeda (pemegang saham, manajer, pelanggan, dan karyawan) mungkin
memiliki tujuan yang berbeda-beda. Pemegang saham utamanya mungkin berhubungan
dengan tujuan yang berkaitan dengan nilai saham.
Menentukan Resiko
Pelaksanaan : Siklus Pendapatan
Risiko pelaksanaan (execution risk) mencakup risiko tidak
tepatnya pelaksanaan transaksi.
Penelitian Risiko
Sistem Informasi
Risiko Sistem Informasi (information system
risk) atau risiko kesalahan pada system informasi perusahaan melalui pencatatan,
pembaruan, atau pelaporan data yang tidak tepat. Bagian ini menstrukturkan
risiko sistem informasi menjadi dua
kategori :
1.
Pencatatan Risiko (recording risk) menyatakan risiko yang tidak tangkap informasi
kejadian secara akurat dalam system informasi organisasi.
2. Memperbarui Risik adalah risiko bahwa field ringkasan dalam catatan
induk tidak diperbarui dengan tepat.
Sumber : Buku Sistem
Informasi Akuntansi, Dasaratha V.Rama / Federick L.Jones.
Penerbit : Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar