selasa
15 Juli 2014 berdasarkan tempo yang saya
baca,Pria yang biasa dipanggil CT itu berujar bahwa Indonesia berpotensi
memiliki bank besar dengan nilai aset besar. Sedikitnya seratus bank lokal
berada di Tanah Air. Namun bank lokal itu masih belum cukup kuat untuk bersaing
di tingkat kawasan. Karena itu, ia berharap bank-bank lokal bersedia melakukan
merger atau penggabungan agar terbentuk satu institusi keuangan dengan modal
yang besar. Menurut dia, bank-bank lokal harus segera berbenah menyambut era
perdagangan bebas di kawasan ASEAN yang akan dimulai tahun depan. Saat ini
pemimpin pangsa pasar perbankan tingkat ASEAN masih dipegang perbankan dari
Singapura. Sedangkan Indonesia yang memiliki produk domestik terbesar justru
jauh di bawahnya.
Saat ini tiga perbankan yang
memiliki modal paling besar di ASEAN berasal dari Singapura, yakni DBS dengan
jumlah modal US$ 26,5 miliar, diikuti dengan UOB US$ 19,2 miliar, dan OCBC
dengan modal US$ 18 miliar. Adapun dari sisi kapitalisasi pasar, bank terbesar
di ASEAN adalah DBS asal Singapura dengan nilai US$ 33,1 miliar dan diikuti
oleh OCBC dengan nilai US$ 27,7 miliar. Sedangkan dari sisi aset, tiga bank
Singapura juga menempati tiga besar di ASEAN, yaitu DBS dengan aset US$ 318,4
miliar, OCBC dengan aset US$ 268,1 miliar, dan UOB dengan aset US$ 225,2
miliar.
Sumber : tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar